Surabaya (Jatimsmart.id) – Proses pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bagong yang terletak di Kabupaten Trenggalek terus dikebut. Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak pun meminta agar pembangunan bendungan yang terkendala akibat pembebasan lahan warga tersebut dapat segera diselesaiakan dengan cepat dan tepat.
BACA JUGA:
- Tingkatkan Layanan Irigasi, Pemerintah Bangun 2 Bendungan Besar di Jawa Timur
- Presiden Resmikan Bendungan Tukul, Gubernur Khofifah Harap Dapat Sejahterakan Masyarakat Pacitan
- Ini Ciri-ciri Mayat Perempuan yang Ditemukan di Bendungan Waruturi
“Kami mengakselerasi proses-proses yang ada, sehingga muncul langkah-langkah konkret yang sama-sama bisa kita tempuh,” kata Wagub Emil Elestianto Dardak saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Dampak Sosial Pembangunan Bendungan Bagong, Kab. Trenggalek di Hotel Vaza, Surabaya.
Agar jadwal pembangunan Bendungan Bagong dapat segera dikerjakan dan diselesaikan sesuai perencanaan, Wagub Emil meminta agar Pemda Trenggalek bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk segera melakukan percepatan pembebasan lahan.
Dari 1.124 bidang yang telah diukur, lanjut Emil, 57 bidang menunggu salinan putusan, 140 bidang sudah dilakukan apprasial, serta 296 bidang sudah disepakati daftar normatifnya bersama masyarakat. Selain itu, 83 bidang berupa daftar nominatif sudah diumumkan, 548 bidang masih berupa peta bidang serta 376 bidang belum diurus.
“Khusus 376 bidang lahan yang belum diurus, Pemkab Trenggalek bersama BPN menargetkan April 2021 sudah selesai,” ujarnya.
BACA JUGA:
- Kunjungi Kota Kediri, Pemkot Blitar Belajar Prodamas
- Sejumlah Perjalanan KA di Wilayah Daop 7 Madiun Batal Akibat Banjir Jakarta
- Musim Banjir Melanda, Lakukan Hal Ini Setelah Reda
Lebih lanjut, Emil menambahkan, pekerjaan rumah lain yang harus dikerjakan Pemkab Trenggalek yakni relokasi atau menyiapkan pemukiman baru bagi warga terdampak pembangunan. Meski rencana relokasi sudah dijadwalkan, Emil meminta agar relokasi bagi 150 KK terdampak pembangunan Bendungan Bagong, benar-benar dipikirkan secara matang oleh Pemkab Trenggalek. Itu diharapkan agar pembangunan Bendungan Bagong berjalan sesuai rencana. (*)