Kediri (Jatimsmart.id) – Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, memberikan dampak ekonomi terutama di sektor bisnis atau usaha termasuk UMKM. Pasalnya, tak sedikit bisnis atau usaha yang kemudian terdampak sampai akhirnya gulung tikar.
BACA JUGA:
- Walau Pandemi Covid-19 Belum Usai, UMKM Bantal Leher Tetap Eksis
- Ribuan UMKM di Pamekasan Terima Bantuan Modal
- Bank Jatim Beri Bantuan CSR Untuk 29 Pelaku UMKM
Untuk itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mendorong para pelaku UMKM di Jatim untuk tidak lelah melakukan adaptasi atau terobosan usaha agar mampu bertahan di tengah kondisi pandemi saat ini.
“Pandemi ini belum bisa diprediksi kapan berakhirnya, sehingga untuk bertahan di kondisi saat ini para pelaku usaha terutama UMKM harus melakukan adaptasi dengan berbagai penyesuaian,” kata Emil, sapaan lekat Wagub Jatim saat menjadi narasumber dalam Rapat Kerja ke-2 Pokja Wartawan DPRD Jatim di Hotel Grand Whiz Trawas, Kab. Mojokerto.
Emil mengatakan, salah satu cara adaptasi usaha saat pandemi adalah melalui diversifikasi usaha. Dimana saat pandemi ini, sebanyak 16% Usaha Mikro Kecil (UMK) dan 11% Usaha Menengah Besar (UMB) di Jatim cenderung melakukan diversifikasi usaha termasuk penambahan produk dan lokasi usaha.
Kemudian, lanjut Emil, pelaku usaha juga bisa melakukan pemasaran secara online. Dimana saat pandemi ini sebanyak 83% UMK dan 80% UMB mengakui adanya pengaruh positif dalam menggunakan media online untuk pemasaran.
BACA JUGA:
- Baru, Ini Dia Destinasi Wisata Edukasi Sekaligus Pusat Oleh-oleh UMKM di Kab. Kediri
- DPMPTSP Kota Kediri Gencar Sosialisasikan Perizinan untuk Pelaku UMKM
- Pemkot Kediri Ajak Perbankan Tak Ragu Beri Pinjaman Kredit UMKM
Tidak hanya itu, adaptasi usaha juga bisa dilakukan dengan melakukan pengurangan jam kerja atau pengaturan Work From Home (WFH) untuk tetap mempertahankan tenaga kerjanya meskipun aktivitas usaha terdampak oleh pandemi. (*)