Nganjuk (Jatimsmart.id) – Pencarian oleh Tim SAR terhadap korban hilang akibat bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk terkendala lumpur tebal. Unit K9 atau Anjing pelacak urung dioperasikan karena keterbatasan kemampuan mereka. Praktis, tim hanya mengandalkan alat berat dan pencarian manual secara acak.
“Ketebalan lumpur 2 sampai 5 meter. Sektor B 5 meter. Karena ketebalan, kepekatan itu K9 jadi tidak bisa memonetor” kata Hari Adi, Kepala Basarnas Jawa Timur, Selasa (16/2).
BACA JUGA :
- Bupati Magetan Terima Vaksin Sinovac untuk Kelompok Lanjut Usia
- Kapolres Blitar Terima Vaksinasi Tahap Pertama Dosis Kedua
- Lakukan Vaksinisasi Dosis Kedua, Walikota Kediri Tidak Merasakan Efek Samping
Selain kendala itu, longsor susulan masih mengancam Tim SAR dan relawan. Menurut Hari, sebagian tanah di sekitar lokasi mengalami retakan akibat longsoran tanah. Jika hujan terjadi, ini akan sangat membahayakan bagi tim pencari.
“Ada sedikit retakan akibat gerakan longsor tanah, itu yang harus kita waspadai. Tidak besar, artinya tidak begitu panjang, tapi ketika adanya air yang menimpa ini yang membahyakan. Namanya tanah. Tapi semoga tidak. Mohon doanya untuk masyarakat,” harap Hari.
BACA JUGA :
- Kementerian Dorong Percepatan Relokasi Korban Bencana Longsor Nganjuk
- Mensos Risma Puji Penanganan Bencana Longsor di Nganjuk
- Update Bencana Longsor Nganjuk, 3 Jenazah Ditemukan
Di hari kedua ini, pencarian Tim SAR kembali membuahkan hasil. 3 korban ditemukan dari sektor A, tak jauh dari temuan 5 korban sebelumnya. Besok pencarian akan kembali dilanjutkan untuk mencari 7 korban yang masih hilang. Tim akan berfokus di sektor A dan B.
“Mudah-mudahan cuaca mendukung dan personel juga mendukung terutama operator ekskavator,” pungkasnya. (ydk)