Nganjuk (Jatimsmart.id) – Kementerian mendukung penuh rencana Pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk merelokasi masyarakat terdampak bencana tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.
Usai rapat bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Forkopimda Kabupaten Nganjuk, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, akan mendukung penuh rencana itu. Sebab, akan sangat riskan jika masyarakat kembali menempati tanah mereka. Mengingat, bahaya yang masih akan terus mengancam.
BACA JUGA :
- Mensos Risma Puji Penanganan Bencana Longsor di Nganjuk
- Update Bencana Longsor Nganjuk, 3 Jenazah Ditemukan
- Jopansah dan Jopinsah, Bocah Kembar yang Lolos dari Bencana Longsor Nganjuk
“Kalau itu pilihan terbaik, kita akan dukung penuh. Nanti, pemerintah pusat akan saya koordinasikan untuk bantuan, biasanya ada bantuan rumah,” kata Muhadjir, usai rapat di Posko Tanggap Bencana di Kantor Kecamatan Ngetos, Selasa (16/2) sore.
Senada dengan Muhadjir, Risma juga tak ingin masyarakat kembali menempati tanah mereka. Menurutnya, dampak pemanasan global yang luar biasa, bisa saja menjadi ancaman bagi mereka, yang datang sewaktu-waktu.
“Karena seperti kemarin kejadian di Kebumen maupun Halmahera Utara, itu karena sudah tak bisa ditempati. Kalau nanti ditempati Takutnya terjadi lagi. Karena ini dampak global warming luar biasa. Curah hujan cukup tingi. Kalau memang sudah tidak layak untuk disitu, harus dipindah,” kata Tri Rismaharini.
BACA JUGA :
- Bantuan Bencana Longsor Nganjuk dari Masyarakat Mulai Berdatangan
- Banjir Bandang di Jember, Arumi Bachsin Serahkan Bantuan
- Cerita Korban Selamat Bencana Longsor Nganjuk, Hanya Bawa Kain Gendongan Anak
Sementara itu, terkait rencana tersebut, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat mengaku telah menyiapkan sejumlah opsi untuk 54 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Sementara lahan yang diperlukan, sekitar 25 hektar.
Selain meninjau penanganan bencana di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Kementrian Sosial juga menyerahkan bantuan senilai Rp. 398.940.300. Selain berupa logistik, bantuan tersebut juga diberikan untuk santuan ahli waris dari 9 jiwa, dan korban luka. Sementara Kementrian Koordinator PMK dan BNPB memberikan dukungan berupa masker, rapid antigen, sarung dan matras. (ydk)