Surabaya (Jatimsmart.id) – Pasien positif COVID-19 yang terkonversi negatif atau dinyatakan sembuh di Jawa Timur kembali bertambah. Sore ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengumumkan ada tambahan 8 pasien positif COVID-19 yang dinyatakan sembuh dan bisa kembali ke keluarga.
Sebanyak 8 pasien yang sembuh tersebut adalah pasien COVID-19 dari Kota Surabaya sebanyak 4 orang, dan dari Kabupaten Malang sebanyak 4 orang. Dengan begitu total pasien positif COVID-19 di Jatim yang dinyatakan sembuh sudah mencapai 38 orang atau 20,3 persen dari total kasus positif COVID-19 di Jatim yang per hari ini mencapai 187 orang.
Jumlah pasien yang sembuh lebih tinggi dibandingkan pasien yang meninggal dunia. Per hari ini total pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia di Jatim ada 14 orang, atau sebesar 7,4 persen dari total jumlah kasus.
“Tentu kita semua menyampaikan terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan baik para Dokter, tenaga medik maupun paramedik, dan kepada semua yang sudah memberikan profesionalisme dan dedikasi terbaiknya untuk memberikan layanan merawat pasien baik yang positif covid-19 maupun yang PDP,” kata Gubernur Khofifah dalam konferensi pers, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (5/4).
Per hari ini, Gubernur Khofifah mengatakan di Jawa Timur ada tambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 35 orang.
Tambahan tersebut terdapat di Kabupaten Ponorogo sebanyak 3 orang, di Kabupaten Lamongan 3 orang, di Kabupaten Sidoarjo 4 orang, di Kabupaten Kediri 3 orang, di Kabupaten Jombang 1 orang, di Kabupaten Bondowoso 1 orang.
Selain itu juga di Kabupaten Gresik 1 orang, di Kabupaten Malang 3 orang, Kabupaten Nganjuk 1 orang, di Kabupaten Situbondo 2 orang, di Kabupaten Tulungangung 5 orang dan Kota Surabaya 7 orang serta Kabupaten Pamekasan bertambah 1 orang.
Sehingga total kasus positif COVID-19 di Jatim per petang ini ada 187 orang, sedangkan untuk PDP sebanyak 926 orang dan ODP ada sebanyak 10.636 orang.
Khofifah kembali mengimbau agar Dinas Kesehatan kabupaten kota maupun 75 Rumah Sakit Rujukan yang sudah dibagi alat rapid test oleh Pemprov Jatim agar segera dipergunakan.
“Saya imbau kembali pada seluruh kepala Dinkes kab/kota dan seluruh RS rujukan, dari rapid test yang sudah kami bagi sebanyak 16.600, tolong dipercepat penggunaannya sesuai kualifikasi yang sudah dibuat oleh tim kuratif Pemprov Jatim,” tegas Khofifah.
Sebab sampai hari ini baru 6.263 rapid test yang sudah digunakan. Artinya masih ada sekitar 10.337 alat rapid test yang belum digunakan.
Ditegaskan mantan Menteri Sosial ini, dengan semakin dipercepat tes cepat bagi masyarakat yang berisiko tinggi, maka Pemprov Jatim melalui Gugus Tugas bisa lebih cepat melakukan tracing.
”Misalnya dari yang sudah dilakukan rapid test 6.263, yang terkonfirmasi positif ada 145 orang. Yang kemudian dilakukan swab, terkonfirmasi hasil PCR nya ada 4 orang yang dinyatakan positif COVID-19. Maka kepentingan kami adalah melakukan tracing dan melakukan percepatan swab PCR,” tegasnya.
Ditegaskan Gubernur Khofifah bagi mereka yang diketahui positif dalam rapid test, mereka harus direkomendasikan untuk tes swab PCR. Mereka dipastikan akan digratiskan biayanya. Tepatnya yaitu jika hasilnya positif maka biaya ditanggung oleh pemerintah pusat, dan jika hasilnya negatif maka biayanya ditanggung oleh Pemprov. (ad)