Tulungagung (Jatimsmart.id) – Kondisi belasan siswa SMKN 1 Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, korban keracunan makanan nasi kotak berangsur membaik. Total terdapat 14 siswa masih menjalani perawatan intensif, di Puskesmas Banjarejo, Kecamatan Rejotangan. Mereka belum diperbolehkan pulang karena harus di observasi terlebih dahulu oleh tim medis.
Koordinator UGD Puskesmas Banjarejo, Edi Suroso mengatakan para siswa ini sudah tidak merasakan pusing serta mual. Meskipun begitu mereka masih mengeluhkan rasa sakit pada bagian perutnya. Setelah sempat menjalani perawatan, kondisi siswa relatif membaik dibandingkan saat pertama kali dirawat.
“Saat pertama kali masuk kondisinya lemas karena kurang cairan, tapi sekarang berangsur membaik,” katanya, Senin (11/10).
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Rejotangan, Hanafi menjelaskan total terdapat 80 siswa yang ikut menyantap nasi kotak tersebut. Berdasarkan pendataan yang dilakukan, siswa yang menunjukkan gejala keracunan sebanyak 24 anak. Dari jumlah ini 14 siswa menjalani perawatan di Puskesmas, sedangkan 10 siswa lainnya menjalani rawat jalan.
“Ada yang rawat jalan dan ada yang rawat inap di Puskesmas, tapi yang jelas seluruh biaya perawatan sekolah yang menanggung,” terangnya.
Pasca kejadian ini pihak sekolah akan memberikan santunan kepada siswa yang mengalami keracunan ini. Selain itu mereka juga akan melakukan evaluasi, terhadap jasa catering yang biasanya menyediakan kebutuhan konsumsi sekolah dan siswa. Selama ini mereka biasa menggunakan beberapa jasa catering untuk memenuhi kebutuhan acara sekolah.
“Kami akan melakukan evaluasi, sekolah tidak ingin kejadian serupa terulang kembali di lain hari,” pungkasnya.
Sebelumnya belasan siswa SMKN 1 Rejotangan harus menjalani perawatan di Puskesmas Banjarejo, Sabtu (9/10) siang. Mereka mengeluhkan pusing, mual serta sakit perut setelah menyantap nasi kotak dalam sebuah acara sekolah. Nasi kotak ini dimakan oleh siswa pada Jumat (8/10) siang. Malam hari mereka mulai merasakan mual dan sakit perut. Namun karena ada acara siswa memaksakan diri masuk sekolah keesokan harinya. (pam/ydk)