Kediri – Menjadi seorang pelatih anggota Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera) bukanlah hal yang mudah. Bagi Bripka Ika Rina Dianita, dia harus menjadi dua sosok berbeda. Hal itu ketika di lapangan dan saat berada di barak bersama anggota Paskibra Kabupaten Kediri.
Bukan kali pertama anggota Polres Kediri ini menjadi pelatih anggota Paskibra Kabupaten Kediri. Perempuan berusia 36 tahun ini sudah 11 kali menjadi bagian dari suksesnya pengibaran dan penurunan bendera, di balik layar. Berbagai pengalaman pun dialaminya saat mendidik para petugas pilihan ini.
“Tugas kita adalah mendidik mereka dari yang masih anak mama papa menjadi anak yang disiplin,” tegas Bripka Ika.
Mengubah karakter dari anak mama papa itulah yang menjadi tantangannya. Diperlukan ketegasan dari Bripka Ika saat menjadi pelatih. Tidak tanggung-tanggung Bripka Ika pun tidak memandang bulu dari mana mereka berasal. Ketika dari mereka membuat kesalahan, Bripka Ika akan memberikan sanksi.
Namun hal yang berbeda dilakukan Bripka Ika saat seluruh anggota Paskibra ini berada di barak. Rasa capai dan kangen terhadap keluarga terkadang sering dialami oleh anggota Paskibra. Disaat itulah Bripka Ika menjadi sosok yang berbeda.
Rasa tegas harus dia hilangkan. Bripka Ika berusaha menjadi sosok kakak yang mengayomi adik-adiknya agar merasa nyaman. Salah satunya dengan saling bercerita atau bernyanyi bersama.
“Jika di lapangan saya harus tegas. Karena jika tidak tegas mereka tidak akan jadi sosok yang disiplin dan Paskibra ini tidak akan jadi. Di barak jadi kakak yang mengayomi adik-adiknya,” tegasnya.
Bagi seorang pelatih hal yang paling melegakan tidak lain adalah ketika anggota Paskibra Kabupaten Kediri ini berhasil menjalankan tugas mereka dengan baik. Yaitu berhasil mengibarkan dan menurunkan Bendera Merah Putih tanpa ada kendala. (ydk)