Blitar (Jatimsmart.id) – Setelah sempat merasakan anjloknya harga telur di pasaran, para peternak ayam di Blitar kembali bernafas lega. Ini setelah kebijakan pemerintah, mampu menstabilkan harga yang sempat turun ke Rp 16 ribu di awal Januari, menjadi Rp 20-21 ribu di pertengahan Februari ini. Selain itu, para peternak juga mengaku senang karena pemerintah pusat melalui Kementrian BUMN dan Kementrian Koordinator PMK membeli telur mereka untuk komoditi bantuan sembako ke sejumlah daerah di Indonesia.
BACA JUGA:
- Harga Cabai Tembus Rp. 62 Ribu, BI Kediri dan TPID Gelar Operasi Pasar Murni
- Stabilkan Harga Kebutuhan Pokok, Pemkab Blitar Gelar Operasi Pasar Murah
- Harga Bahan Baku Naik, Pelaku UKM Industri Turunan Tempe Atur Siasat
Sukarman, ketua Koperasi Putera Blitar mengaku lega dengan gerak cepat pemerintah di tengah badai pandemi Covid-19 ini.
“Kami apresiasi langkah pemerintah yang membeli telur dari kami, disaat Kabupaten Blitar menjalani Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) berskala mikro. Kita bisa masih memproduksi ayam telur,” ujar Sukarman.
Sementara ketua Asosiasi PPRN Jawa Timur Rofi Yasifun mengatakan, dengan adanya inisiasi dari Pemerintahan Presiden Jokowi secara tidak langsung telah menggerakan kembali roda perekonomian masyarakat yang sebelumnya tersendat di tengah pandemi corona.
“Kami mendukung langkah Pemerintah dengan program penyediaan bahan sembako yang dibeli dari potensi masyarakat di daerah, sehingga ada sinergi antara Pemerintah Provinsi dangan Pemerintah Derah membantu pemasaran pelaku usaha terutama para peternak ayam petelur,” tambah Rofi Yasifun.
BACA JUGA:
- Harga Kedelai Impor Terus Naik, Produsen Keripik Tempe di Tulungagung Ngeluh
- Harga Cabai Anjlok di Musim Pandemi, Petani di Tulungagung Pasrah
- Pasokan Menipis di Musim Kemarau, Harga Ikan Tawar Naik
Terakhir, Sukarman dan Rofi sangat berterima kasih kepada pemerintah, baik itu Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Sosial, Kementerian BUMN, PT. RNI dan pihak terkait yang sudah memberikan solusi terbaik ketika masyarakat berada ditengah pandemi. (tok/ydk)