Kediri (Jatimsmart.id) – Impian untuk berkuliah di perguruan tinggi negeri nyaris gagal karena mahalnya Rapid Test, sebagai syarat mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Surabaya. Hal ini dialami oleh Firlanti (18) warga Kelurahan Singonegaran, Kota Kediri.
Beruntung, alumni salah satu SMA swasta di Kota Kediri ini mendapatkan fasilitas rapid test gratis dari Pemerintah Kota Kediri. Ia sendiri ingin mendaftar di Unesa Surabaya dan UNS Solo untuk mengambil Jurusan Psikologi dan Antropologi.
“Saya tahu rapid test gratis dari IG Pemkot Kediri. Saya merasa terbantu, tes-nya digratiskan Pemkot karena orang tua saya terdata sebagai BDT,” kata Firlanti. Selas (7/7).
Ia telah mengikuti rapid test kemarin, Senin (6/7) kemarin untuk berangkat ke Surabaya Rabu (8/7). Masa berlaku hasil rapid tes COVID-19 ini selama 14 hari.
Berbeda dengan Firlanti. Evivana Anisa (18) yang terlambat mengurus Basis Data Terpadu (BDT) untuk mengikuti rapid test sebagai syarat masuk Kota Surabaya dan mengikuti UTBK sempat mengaku sedih, beruntung Pemkot Kediri memberikan diskon khusus bagi pelajar yang akan mengikuti UTBK.
“Tetap bersyukur karena dapat harga diskon lumayan. Harus dapat surat rapid tes non reaktif karena jadi syarat ikut tes masuk perguruan tinggi di Surabaya,” kata Evivana. Evivana merupakan salah satu lulusan SMA negeri di Kota Kediri yang ingin mendaftar di Teknik Fisika UGM dan ITS Surabaya.
Syarat untuk mengikuti rapid test bagi calon mahasiswa ini adalah surat kelulusan, kartu ikut ujian, kartu KIS atau Jamkesda dan KTP Kota Kediri.
Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri, dr Fauzan Adhima. Pemkot Kediri mengadakan rapid test gratis bagi calon mahasiswa yang akan ikut Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang membutuhkan syarat hasil rapid tes. Pelaksanaan rapid test gratis ini di RSUD Gambiran dari tanggal 5 Juli-25 Juli 2020.
“Bapak Wali Kota Kediri menggratiskan biaya rapid test khusus untuk siswa Kota Kediri yang akan mengikuti UTBK. Kebijakan ini hanya berlaku untuk siswa yang namanya sudah terdaftar di BDT (Basis Data Terpadu),” jelas dr. Fauzan Adima. Selasa (7/7).
Bagi yang belum terdaftar BDT mendapatkan fasilitas diskon, hanya membayar Rp 200.000,-. Loket pendaftaran dari Senin sampai Kamis pukul 07.00 WIB- 12.00 WIB dan Jumat pukul 07.00 WIB-11.00 WIB. Sedangkan untuk di luar jam kerja, bisa melalui IGD. (ad)