Surabaya (Jatimsmart.id) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur tetap menjadi andalan penyumbang ekspor non migas nasional, kontribusi Bumi Majapahit terhadap perdagangan internasional Indonesia ini mencapai 13 persen dari total ekspor non migas nasional. Negara tujuan ekspor dari Jawa Timur ke Uni Eropa, Canada, Amerika Serikat dan Rusia, mencapai 23 persen total ekspor dari Jawa Timur.
Direktur Perundingan ASEAN Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Dina Kurnia Sari mengatakan Provinsi Jawa Timur tetap didorong untuk memainkan peran strategis dalam ekspor komoditas non migas yang selama ini telah dilakukan, tercatat penyumbang devisa negara dari ekspor nasional kedua setelah Jawa Barat.
“Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu kontributor utama bagi ekspor non migas Indonesia dengan share sebesar hampir 13 persen atau USD 19,9 miliar dari total ekspor non migas Indonesia, khusus ekspor dari Jawa Timur ke EU, Canada, USA, dan Russia mencapai hampir 23 persen dari total ekspor yang berasal dari Provinsi Jawa Timur” terang Dina.
Ditambahkan, oleh sebab itu pihaknya memilih Surabaya untuk tempat diselenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Isu-isu Baru Dalam Kerjasama ASEAN Dengan Mitra Strategis (EU, Canada, USA dan Russia) beberapa waktu lalu, dengan mengundang para pelaku usaha, perusahaan, eksportir, asosiasi, pemangku kepentingan, akademisi dan juga pelaku UKM di Jawa Timur.
Dalam FGD ini juga dihadirkan narasumber Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kementerian Koordinator Perekonomian, Kadin Jatim, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair Surabaya dan Ekspor Center Surabaya serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur. Tujuan FGD ini diharapkan untuk pemangku kepentingan serta masyarakat dapat mengetahui informasi mengenai isu-isu baru yang diusulkan oleh Mitra Strategis ASEAN, serta dapat memetakan peluang ekspor yang nantinya dapat mendorong pemanfaatan hasil-hasil kerja sama tersebut. ASEAN merupakan perekonomian terbesar ke-3 di Asia dan ke-6 di Dunia.
Pada tahun 2020, tercatat nilai ekspor Indonesia ke ASEAN sebesar USD 29,4 miliar dan impor sebesar USD 21,2 miliar. Ini berarti, Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan negara ASEAN sebesar USD 8,2 miliar. Selain menambah fasilitas perdagangan, Indonesia bersama negara anggota ASEAN lainnya juga aktif melakukan kerja sama maupun perundingan dengan negara-negara di kawasan Amerika, Eropa dan Afrika.
Saat ini beberapa negara seperti US, Canada, Uni Eropa, Rusia, Swiss dan UK merupakan mitra wicara ASEAN yang cukup aktif di dalam setiap pertemuan ASEAN, walaupun kita belum ada FTA dengan mitra strategis kita ini. Berdasarkan ASEAN Statistical Yearbook 2020, United States of America (USA) dan European Union (EU) merupakan lima besar tujuan ekspor barang ASEAN pada tahun 2019, dengan export share untuk USA mencapai 12,9% (USD 184 miliar) dan untuk EU mencapai 10,8% (USD 154 miliar).
Walaupun terdapat perbedaan tingkat pembangunan antara negara anggota ASEAN dengan Negara Mitra Strategis ASEAN, namun tidak membatasi ruang untuk negosiasi di masa mendatang.
Mitra Strategis ASEAN yang notabene adalah negara maju sering kali mengusulkan isu-isu baru untuk dicakup dalam lingkup kerja sama, seperti bidang energi, lingkungan, ketenagakerjaan, perdagangan inklusif, dan yang lainnya. Bebebapa produk ekspor Provinsi Jawa Timur yang telah berhasil diekspor ke negara di wilayah Eropa dan USA diantaranya produk perikanan seperti udang beku, cumi-cumi, tuna beku dan rumput laut, pintu kayu; alas kaki; makanan olahan, dan lain-lain. (*)