Kediri (Jatimsmart.id) – Ground Breaking Bandara Kediri dipastikan akan dimulai dua bulan lagi. Pembebasan lahan yang tinggal menyisakan 0,6 persen saja, akan diselesaikan dengan mekanisme konsinyasi.
Kepastian itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menggelar rapat koordinasi persiapan pembangunan Bandara Kediri bersama Sekertaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono, serta Wagub Jawa Timur, Emil Dardak dan Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno. Dalam rapat di Pendopo Kabupaten Kediri Sabtu 15 Februari 2020 itu, juga dihadiri oleh pihak investor swasta PT. Surya Dhoho Investama.
Budi memastikan proses Ground Breaking tak akan kembali molor, dan dimulai pada bulan April tahun ini. Proses pembangunan diperkirakan akan selesai dalam waktu dua tahun. Sehingga diharapkan pada tahun 2022 mendatang bandara ini sudah bisa beroperasi.
“Kita sudah menghasilkan suatu kesepakatan, bahwa Tahun ini bulan April akan dilakukan Ground Breaking yang akan diselesaikan dalam waktu dua tahun,” katanya.
Lebih lanjut Budi Karya menambahkan proses pembebasan lahan saat ini hanya menyisakan sekitar 0,6 persen atau 1,5 hektar dari lahan yang dibutuhkan. Sisa lahan akan diselesaikan dengan skema konsinyasi.
“Secara teknis sudah selesai semuanya. Mengenai jalan akses, mengenai saluran sudah dikoordinasikan Menteri PU,” imbuhnya.
Menurut Budi Karya, pembangunan Bandara Kediri ini bisa dicontoh oleh daerah lain. Hal ini dikarenakan pembangunan semuanya menggunakan dana investor swasta dalam hal ini PT Surya Dhoho Investama dengan mekanisme konsesi. Untuk itu, Bandara Kediri merupakan Bandara satu-satunya di Indonesia yang pendanaannya full dilakukan oleh swasta. (ydk/jek)